Monday 1 September 2014

Jenis - Jenis Ikan Lele Budidaya

Siapa yang tidak kenal ikan lele, komoditas unggulan budidaya ikan air tawar. Banyak petani memilih budidaya ikan lele karena berbagai kemudahannya dalam memelihara, dan keuntungan yang cukup menjanjikan. Ikan lele dapat dipelihara pada lahan yang terbatas (hemat lahan) serta hemat air.
Ikan lele terdiri dari beberapa jenis, dan setiap jenis tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Di Indonesia ada beberapa jenis ikan lele yang sudah dikembangkan , yaitu :
Jenis-jenis ikan lele budidaya
  1. Clarias batrachus, dikenal sebagai ikan lele (Jawa), ikan kalang (Sumatera Barat), kan maut (Sumatera Utara), dan ikan pintet (Kalimantan Selatan).
  2. Clarias teysmani, dikenal sebagai lele Kembang (Jawa Barat), Kalang putih (Padang).Clarias melanoderma, yang dikenal sebagai ikan duri (Sumatera Selatan), wais (Jawa Tengah), wiru (Jawa Barat).
  3. Clarias nieuhofi, dikenal sebagai ikan lindi (Jawa), limbat (Sumatera Barat), kaleh (Kalimantan Selatan).
  4. Clarias loiacanthus, dikenal sebagai ikan keli (Sumatera Barat), ikan penang (Kalimantan Timur).
  5. Clarias gariepinus, dikenal sebagai lele Dumbo (Lele Domba), King cat fish, berasal dari Afrika.
Dari keseluruhan jenis ikan lele tersebut, Clarias batrachus (lele local) dan Clarias gariepinus (lele dumbo) adalah varietas ikan lele yang paling popular, sedang jenis yang lain kurang popular bahkan sudah langka dan jarang ditemukan. Sejalan dengan semakin tingginya minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan lele ini, ada beberapa jenis lele unggulan yang dewasa ini paling banyak dibudidayakan oleh peternak ikan lele, yaitu :

Jenis-jenis ikan lele budidaya


Lele Dumbo

Jenis lele yang ini banyak dibudidayakan. Secara umum sosok lele dumbo mirip dengan lele local hanya ukuran tubuh lele dumbo lebih besar (cenderung lebih panjang dan lebih gemuk) dibanding jenis local. Qarna tubuh lele dumbo akan berubah bercak-bercak hitam dan putih bila ikan terkejut atau stress. Kondisi tersebut bersifat sementara dan akan segera normal kembali jika kondisi lingkungan kolam sudah stabil.
Jumlah sirip lele local dan lele dumbo sama, tetapi sirip keras (patil) pada lelel local lebih berbahaya daripada lele dumbo. Patil lele dumbo tidak begitu beracun bila dibandingkan dengan lele local, ukurannya juga lebih pendek dan tumpul. Sedangkan sungut lele dumbo relative lebih panjang dibandingkan dengan lele lokal. Lele dumbo tidak merusak pematang.
Beberapaliteratur menyebutkan menyebutkan lele dumbo merupakan hasil perkawinan silang dua species, yakni antara lele betina Clarias fuscus dari Taiwan dan lele jantan Clarias mossambicus dari Kenya, Afrika. Dari hasil perkawinan tersebut, diduga sifat-sifat lele jantan lebih dominan.

Asal-usul ikan lele sangkuriang


Lele Sangkuriang

Salah satu varietas unggulan lele dumbo adalah lele sangkuriang. Lele sangkuriang merupakan perkawinan antara lele dumbo betina F2 dengan lele dumbo jantan >F6 dan menghasilkan lele dumbo jantan F2-6. Selanjutnya, lele dumbo jantan F2-6 dikawinkan kembali dengan lele dumbo betina F2 sehingga dihasilkan lele sagkuriang. Kemunculan lele sangkuriang dilatarbelakangi lua;itas benih lele dumbo yang cenderung semakin menurun.

Jenis-jenis ikan lele budidaya


Lele Phyton

Lele jenis ini dikembangkan dan diperkenalkan oleh Teja Suwarna, Sonar Raja Jati dan Wawan Setiawan dari Pandeglang, Banten. Lele pithon merupakan hasil perkawinan antara indukan betina lele eks Thailand dengan indukan jantan lele dumbo F6. Perkawinan induk tersebut menghasilkan lele yang mempunyai ciri, warna dan bentuk kepala ampir menyerupai ular pithon, yaitu mulut kecil dan kepala pipih memanjang dengan warna yang cerah, hingga akhirnya lele jenis ini disebut lele pithon.
Ciri lain adalah lele pithon mempunyai punuk di belakang kepala, ekor bulat dan sungut lebih panjang dibandingkan lele dumbo biasa. Keunggulan lelel pithon pertumbuhannya lebih cepat, berukuran seragam, tingkat kelulusan hidup (SR) tinggi dan relative lebih tahan terhadap serangan penyakit.
Masing-masing jenis lele memiliki keunggulan dan kelemahan, pilihan untuk membudidayakannya tergantung pada kondisi dan daya dukung lingkungan yang paling memenuhi syarat dan keinginan peternak ikan.

Budidaya Ikan Lele Metode BioFlok Sistem Tertutup

Untuk efisiensi biaya dalam budidaya lele, telah dicoba dengan solusi budidaya dengan kombinasi sistem tertutup dan bioflok. Budidaya lele dengan sistem air tertutup dan adopsi sistem bioflok sederhana tak hanya mampu menekan biaya pakan, tetapi juga meningkatkan kepadatan tebar dan menurunkan biaya produksi benih.
andalan budidaya ikan lele
Menurut Dwi Purnomo, Technical Service Area Banyumas PT Suri Tani Pemuka, kunci dari keberhasilan sistem ini adalah kestabilan pH(keasaman) dan eksistensi bakteri pengurai bahan organik yang sekaligus membentuk flok. “Kalau memilih sistem bakteri, maka tidak lagi boleh ada plankton dalam air, juga sebaliknya. Sebab pembentukan flok akan terganggu dengan adanya plankton dalam air,” tuturnya.
Sayang, karena konstruksi kolam lele yang rata-rata tidak tertutup/tidak beratap maka pada musim hujan kemasukan air hujan sehingga terjadi perubahan komposisi kimiawi maupun biologi air, plankton biasanya akan tumbuh. “Walaupun begitu, sistem ini tetap efektif asal persiapan air pada awal periode pemeliharaan sudah benar,” tegasnya.
Tingkat keamanan close system dan flok pada budidaya lele ini, kata Dwi Purnomo, akan sempurna jika benih yang digunakan hasil pembenihan sendiri. Sebab benih merupakan faktor resiko terbesar pembawa penyakit ke dalam kolam selain air. “Bibit dari luar, apalagi dari pasar yang tidak jelas asal-usul dan riwayat manajemen pembenihannya berisiko besar membawa penyakit,”tandasnya.

Manajemen Air

Menurut Suminto, pelopor budidaya lele dumbo di Pokdakan dan UPR (Unit Perbenihan Rakyat) yang terletak di Mandiraja, Banjarnegara, Jawa Tengah, agar air baru memenuhi syarat untuk budidaya sistem tertutup, harus ditumbuhkan pakan alaminya.
“Pakan alami berupa daphnia. Selain itu juga harus tumbuh bakteri yang nantinya saat budidaya berjalan akan menghasilkan flok. Flok ini juga pakan alami,” terangnya. Flok pada lele ini, meskipun belum serumit dan sebagus pada budidaya udang, menurut pengalaman Suminto cukup untuk menurunkan FCR (konversi pakan) sebesar 0,2 bahkan lebih.
Untuk petakan kolam 3x5x0,5 m3 Suminto memasukkan 10 kg kompos dalam karung ke dalam air kolam. Setelah itu, air diberi larutan campuran probiotik 5 ml/m3 dan tetes tebu (molasses) 200 g/m3. Setelah itu air didiamkan minimal selama 1 pekan, sampai timbul kutu air (daphnia). Daphnia menjadi pakan alami benih yang akan ditebar. “Populasi daphnia biasanya mencapai puncaknya pada umur 15 hari setelah air diolah. Mereka muncul begitu saja,” jelas pembudidaya yang mengantongi banyak sertifikat pelatihan dari Kemnterian Kelautan dan Perinanan ini.
Menurut Suminto, air bekas kolam yang telah dipakai pada budidaya periode sebelumnya, harus melalui perlakuan yang hampir sama agar bisa dipergunakan kembali. Selain untuk menekan risiko akibat residu maupun patogen, juga untuk memulihkan nutrisi alami dan keseimbangan mikroorganisme yang ada didalam air itu. Bedanya, kata Suminto, pada air bekas ini tidak perlu diberi kompos lagi. Sedangkan dosis larutan probiotik dan molasses sama persis.
Suminto menyatakan, selain ditandai munculnya daphnia, air sudah ‘jadi’ dan siap ditebari benih jika air kolam warnanya hitam kecoklatan. Namun jika air diambil dengan gelas tetap terlihat jernih. Begitu ikan/benih ikan dimasukkan ke kolam akan muncul ‘kabluk’ (endapan halus) dari dasar kolam. Kabluk yang sebenarnya adalah tanda flok mulai terbentuk ini akan terus teraduk sesuai dengan pergerakan aktif ikan. “Maka kepadatan kolam dibuat lebih tinggi agar flok ini terus teraduk,” katanya.
Semakin bertambah umur penebaran air akan berubah menjadi coklat kekuningan, dan lama kelamaan akan menjadi kemerahan. “Itu tanda flok sudah jadi,”tegas Minto. Teknis perlakuan air ini bisa untuk pembesaran benih maupun pembesaran lele konsumsi.
Dwi Purnomo menyatakan, selanjutnya untuk menjaga populasi bakteri, dibuat tabung konservasi di dalam kolam. “Intinya supaya ada bagian dari kolam yang tidak terjamah ikan. Di situ akan jadi reservoir bakteri yang dibutuhkan oleh sistem ini,”terangnya. Tabung itu bisa dibuat dari gorong-gorong berdiameter 40 – 50 cm dengan panjang melebihi tinggi air kolam. Tabung diletakkan vertikal dan ujung lubang bagian atas yang berada di atas permukaan air ditutup.

Budidaya ikan lele sangkuriang

Cara Budidaya Ikan lele Sangkuriang di kolam Terpal

Inilah Panduan Cara Budidaya Lele Sangkuriang di Kolam Terpal. Bagi anda yang ingin melakukan budidaya ikan lele sangkuriang di kolam terpal, tulisan saya mengenai Cara Budidaya Ikan Lele Sangkuriang di Kolam Terpal ini bisa anda jadikan sebagai salah satu referensi. Semoga usaha budidaya anda berhasil.

Dalam budidaya Ikan, hal yang paling penting untuk dimilki adalah Kolam. Pembangunan Kolam membutuhkan biaya yang lumayan besar. Tapi saat ini sudah ada kolam yang lebih praktis, lebih mudah dibuat dan lebih murah yaitu Kolam terpal. Penggunaan kolam terpal sudah mulai populer digunakan oleh para pembudidaya ikan. Penggunaan dan pembuatan kolam terpal ini bisa dilakukan oleh semua orang.
budidaya ikan leledi kolam terpal

Ada beberapa jenis Kolam terpal jika ditinjau dari segi model peletakannya. Jenis kolam terpal tersebut antara lain :
Full diatas Tanah
Setengah ditanam
Full dalam tanah
ketiga Model tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Saya akan menuliskan cara membuat kolam terpal yang ful diatas tanah. Bahan-bahan yang di perlukan dalam pembuatan kolam terpal (dengan ukuran kolam saya 3×7 meter persegi):
1. Bambu
2. Paku dan kawat
3. terpal ukuran 6×10 meter2
4. Pipa paralon dan knee
5. Kapur yang biasa kita gunakan untuk mencat pagar
6. Kotoran ayam/sapi/kambing untuk pemupukan kolam

Setelah bambu di ukur tinggi tiang kurang lebih tingginya 1,5 meter ditancapkan dan dibuat rangka segi empat dengan ukuran 3×7 meter, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan terpal dan jangan lupa pemasangan pipa paralon yang telah di bentuk “L” guna masuk dan keluarnya air paralon ini bsa dipasang di pinggir, disudut, maupun di tengah kolam itu terserah anda yang menentukan.

kolam dicat kapur kemudian dibilas bersih sebanyak 2x dan dikeringkan untuk menghilangkan zat-zat racun yang ada di terpal.

Kolam diisi air dengan ketinggian kurang lebih 50 cm, kemudian masukkan kotoran ayam/sapi/kambing, setelah itu, endapkan selama kurang lebih 3 hari. Hal ini bertujuan agar organisme tumbuh di kolam terpal yang nantinya berfungsi sebagai makanan tambahan benih ikan lele sangkuriang di kolam terpal tersebut.

Silahkan tebar bibit lele sangkuriang anda dengan rumusan 1×1 meter persegi isi max 100 ekor. Insya Allah dalam 2 bulan sudah bisa dipanen.

Lele Sangkuriang merupakan ikan ini yang tahan penyakit dalam bertelur bisa menghasilkan telur 6000 buah sedangkan lele dumbo hanya 4000 buah, untuk pakan bisa kita tekan sehingga kita dapat mendapat hasil yang memuaskan dengan masa panen cukup dengan waktu 2 s/d 3 bulan.

Cara Membudidayakan Ikan LELE dengan Media Terpal ( LELE SANGKURIANG )

Cara memulai ternak ikan lele adalah garis-garis besar cara memulai beternak ikan terutama ikan lele, saat ini yang paling populer adalah ternak lele sangkuriang. Kelebihan dari sangkuriang ini adalah ketahanannya terhadap berbagai macam penyakit serta kecepatan pertumbuhannya yang mengagumkan. Pertumbuhan lelel sangkuriang ini cepat, dalam 3 bulan seorang peternak sudah dapat melakukan panen ikan lelel ukuran yang baik untuk dijual di pasar. Bibit lele sangkuriang mudah didapatkan, hampir semua balai benih ikan milik pemerintah daerah menjual bibit ikan lele sangkuriang ini

Budidaya lele adalah salah satu bisnis yang cukup menjanjikan. Dalam hal ini ikan lele yang paling mudah dibudidayakan adalah ikan lele dumbo. Selain memiliki tekstur daging yang renyah sehingga diminati banyak orang, ikan lele dumbo juga merupakan jenis lele yang cepat besar, dan dalam perawatannya juga sangat mudah dilakukan.
Oleh sebab itu memelihara ikan lele di kolam terpal juga sangat layak dilakukan
 Dalam budidaya ikan lele di kolam terpal dapat dijalani dengan dua tujuan, yaitu sebagai pembibitan dan juga sebagai konsumsi. Selain itu budidaya ikan lele dengan tujuan konsumsi juga merupakan pilihan yang tidak salah, sebab kebutuhan akan ikan lele untuk bahan konsumsi juga semakin hari semakin meningkat pula.

Cara budidaya ikan lele di kolam terpal hampir sama saja dengan membudidayakan lele di kolam tanah, perbedan hanya terletak pada media dan teknik pemupukan kolam lele. Kolam lele yang paling baik adalah kolam yang sesuai antara lebar kolam dengan populasi bibit lele yang ditebar. Semua jenis lele (sangkurinag, dubo dan lainnya) dapat dipelihara di kolam terpal. Cara membuat kolam terpal budidaya lele. Setelah kita memastikan jumlah ikan lele yang akan kita pelihara kita sudah bisa membuat kolam terpal dengan perosedur berikut. setalah disanitasi biarkan galian kolam tersebut selama tiga hari. Untuk menahan terpal yang akan diisi air menjadi kolam bisa menimbunnya dengan tanah atau dipancang dengan kayu. Terpal yang digunakan adalah terpal yang dapat bertahan selama tiga bulan dalam rendaman air contohnya; terpal tenda atau terpal plastik kaca tebal.
Air awal yang mengandung banyak plankton didapatkan dari kolam khusus untuk pembuatan air plankton, caranya selain membuat galian untuk kolam terpal kita juga membuat satu kolam tanah khusus untuk membuat air yang mengandung banyak plankton dengan cara pemupukan. Air inilah yang dikuras dan dipindahkan ke kolam terpal. Cara kedua, membuat air plankton langsung di kolam terpal ikan lele. Biarkan kolam terpal selama seminggu baru dimasukkan bibit lele.

Dari kedua cara pemupukan kolam terpal diatas maka untuk ikan lele cara yang paling baik adalah cara pertama yakni melakukan pemupukan air di kolam terpisah. Memberi atap pada kolam ikan lele sangat dianjurkan, hal ini untuk menghindari kontaminasi air hujan yang tidak baik untuk pertumbuhan ikan lele karena air hujan mengandung asam.
Budidaya Iklan Lele Untuk Pembibitan
Hal yang perlu diketahui bila ingin membudidayakan ikan lele, khusus pada bidang pembibitan adalah saat pemijahan dan penetesan telur lele. Tetapi
 122 pemeliharaan bibit ikan lele juga sebenarnya bisa dilakukan di kolam terpal, meski hal ini tidak bisa dilukan dalam jumlah polulasi bibit yang terlalu besar. Agar bibit ikan lele cepat besar ketika memiliharanya pada kolam terpal, maka hal yang harus dilakukan adalah memberikan makanan berupa pelet yang cukup setiap harinya. Untuk menjadikan bibit ikan lele hingga ukuran 5-7 cm, maka perlu waktu hingga 2 bulan.

Budidaya Ikan Lele Untuk Konsumsi
Lele untuk keperluan konsumsi dapat dipelihara ketika mencapai ukuran 5-7 cm. Ukuran bibit yang lebih besar, akan lebih baik pula untuk dibudidayakan. Budidaya ikan lele untuk konsumsi dinilai cukup mudah, sebab ikan dengan ukuran lebih besar akan lebih tahan terhadap penyakit.
Dalam hal ini dilakukan di kolam terpal, sehingga pembuatan kolam terpal adalah hal yang paling penting untuk dilakukan.
 Untuk 100 ekor ikan lele, maka kolam yang harus dipersiapkan adalah dengan ukuran 2 x 1x 0.6 meter.


Pemeliharaan Ikan Lele 
Kolam terpal yang sudah tersedia, kemudian diisi dengan air yang tidak terlalu dalam terlebih dahulu. Seiring dengan pertambahan usia dan juga ukuran tubuh ikan lele, maka kedalaman air kolam juga bisa dilakukan. Karena lele merupakan ikan yang senang bersembunyi di daerah tertutup
Meski ikan lele dianggap tahan terhadap kondisi air, tetapi bila air kolam terpal tidak diganti akan membuat kondisi air menjadi bau. Dengan kondisi air yang berbau akan membuat ikan lele mudah diserang penyakit.
Khusus untuk ikan lele pada usia 1 bulan, perlu dilakukan seleksi dan pemisahan yang memiliki ukuran yang berbeda.Meski Lele dumbo tahan terhadap kondisi air yang buruk ada baiknya perlu diganti air sekitar 10-30% setiap minggu, agar kolam tidak terlalu kotor dan berbau. Penyakit pada ikan lele mudah menyerang pada air dengan kondisi yang kotor. Pada usia satu bulan atau lebih, maka jika diperlukan perlu dilakukan seleksi dan pemisahan lele yang memiliki ukuran yang berbeda.